Thursday, August 25, 2016

Let’s Talk About Book, Judge and Cover!



 “Eh lo denger gak ada bos baru masuk minggu depan loh. Dengar-dengar dia orangnya arogan dan bossy banget. Dia berhenti dari kantor lama katanya banyak orang tidak suka dengan dia.” “Oh ya, masa? Haduh mati deh kita...gimana nih nasib kita kalo punya bos kayak gitu. Bisa-bisa madesu (masa depan suram) neh.”
“Eh lo orang yah pada, orangnya belom masuk aja udah dengar yang enggak-enggak. Belum tentu dia begitu. Kenal aja belom, udah sembarangan ngomong aja.” “ Lo juga lagi udah jadi manager masih aja kasih contoh gak bener sama bawahan. Berasumsi sendiri-sendiri yang tidak ada dasarnya dan jelek-jelekin orang aja!”
Kehidupan setiap orang itu bagaikan sebuah kitab/buku yang terbuka. Jika penasaran akan isi bukunya, yah dibaca halaman per halaman sampai selesai. Nah baru bisa tahu persis apa isinya. Buku yang cover depannya menarik dan bagus, belum tentu isinya juga demikian. Begitu pula sebaliknya. Jadi jangan cepat-cepat menyimpulkan. Begitu pula dalam mengenal seseorang. Pengenalan dibutuhkan interaksi dan waktu. Semakin sering berinteraksi dan semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, maka kita semakin mengenal orang lain lebih baik. Jangan menghakimi orang lain terutama jika mereka membuat kesalahan. Maafkan, rangkul mereka dengan kasih, berikan dukungan dan motivasi agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Jika mereka memiliki kelemahan, sadarilah diri kita sendiri pun punya kelemahan. Ciri orang yang mudah menghakimi orang lain adalah merasa diri lebih baik dan mudah sekali meremehkan orang lain. Dewasalah dan belajar untuk menerima orang lain apa adanya bukan karena ada apanya. Bersikaplah ramah dan lemah lembut dalam perkataan agar orang lain terinspirasi dan diberkati. (sc)

 “Understanding is the first step to acceptance, and only with acceptance can there be recovery.”
J.K. Rowling, Harry Potter and the Goblet of Fire