Wednesday, January 21, 2015

Gosip, Sedap Sekejap!

 
Tidak ada yang akan bilang "Ini Gosip", tapi kemungkinan besar Anda pernah dengar kasak kusuk seperti : "Seorang guru sekolah XX melakukan tindakan kekerasan karena mabuk," atau "Ada pendeta besar diduga menyelewengkan uang gereja." Konon, gosip makin digosok makin sip :)
 
Hampir di semua kalangan, baik dari anak-anak sampai dewasa, menyukai gosip : membicarakan keburukan/kekurangan/kejelekan orang kepada orang lain. Yang dimaksud adalah selentingan berita yang tersebar luas dan sekaligus menjadi rahasia umum tapi kebenarannya diragukan serta cenderung negatif. Kita pasti tidak akan mempercayai orang yang hampir dari semua perkataannya selalu membicarakan keburukan orang lain, alias hobi menggosip, bukan?
 
Amsal 11:13 menulis,"Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara."Kekurangan/keburukan orang lain bukan untuk dibicarakan tapi didoakan. Jika kita seorang pemimpin, orang tua, guru, pembina, ketua COOL, perhatikan baik kata-kata kita. Apa yang kita katakan menentukan siapa kita sebenarnya. Inilah yang dinamkan kredibilitas. Jangan harap orang percaya kepada kita, jika kita hobinya menggosip. Mau jadi orang yang dapat dipercaya? Jauhkan diri kita dari bergosip!
 
Bagaimana agar orang lain dapat percaya kepada kita? Tunjukkan gaya hidup transparan, artinya terbuka dan jujur. Tidak ada yang ditutup-tutupi, yang dikatakan sesuai dengan apa yang di pikiran dan hati. Kalau perkataan yang keluar terdengar manis dan baik tapi hatinya 'ngedumel' alias di hati tidak sama dengan apa yang dikatakan (mengumpat di dalam hati). Orang lain mungkin tidak mengetahuinya tapi kita sedang menjalankan hidup yang tidak transparan.
 
Ketika kita berani hidup transparan, kita menuai kepercayaan dan juga kesetiaan. Mau pelanggan bisnis setia? Mau pasangan setia? Mau anak-anak kita mendengar dan nurut dengan perkataan kita? Usahakanlah agar kita hidup jujur dan terbuka. Di saat orang lain melihat kita menghidupi nilai-nilai tersebut, maka dengan sendirinya orang lain percaya kepada kita. Penerapan nilai-nilai dalam tindakan menjadikan kita pribadi yang punya kredibilitas dan integritas. Seseorang yang menunjukkan kredibilitas dan integritas dalam keseharian, dirinya bagaikan magnet yang menarik hal-hal yang baik dan berkat dalam kehidupan. (sc)
 
 
"Transparency is required for loyalty. People will be loyal if you show truth & honesty."
 ~Castly~
 
 
BLESSING EDISI DESEMBER 2014

No comments:

Post a Comment