“Kenyataan tak seindah yang
diharapkan!” Manusia dipenuhi dengan berbagai keinginan, impian dan harapan
yang sering kali terlalu idealis dan sukar untuk diwujudkan. Beberapa yang
ekstrim tidak dapat menerima kenyataan yang ada, sampai-sampai kehilangan akal
sehat dan menjadi gila. Bolehlah bermimpi dan mempunyai harapan tinggi, tapi
realistislah dalam menjalaninya.
Yah begitulah hidup...seringkali tak
seindah yang diharapkan. Seperti halnya mengendarai mobil atau motor, maunya
jalanan mulus dan lancar tapi kenyataan tiba-tiba ada lubang besar di tengah
jalan dan tidak dapat dihindari serta macet yang semakin menggila. Suka tidak
suka dan mau tidak mau harus dihadapi, bukan?

1. Perubahan merupakan bagian dari
kehidupan (Change is part of life)
Mengharapkan segala sesuatu tetap sama menurut keingingan kita itu mustahil. “Gak nyangka yah dia jadi begitu sekarang. Dulu dia orangnya baik dan bisa dipercaya.” Orang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Ada yang menjadi pribadi yang lebih baik, ada yang sebaliknya. Sadarilah perubahan tidak dapat dihindari tapi harus dihadapi. Biasakan diri terhadap perubahan. Toh kita sendiri pun harus terus berubah untuk menjadi seperti Kristus, bukan?
2. Segala sesuatu tidak selalu berjalan
sesuai dengan rencana (Things do not
always go according to plan).

3.
Hidup tidak selalu adil (Life is not always fair)
“Gue udah kerja setengah
mati pake acara lembur-lembur....eh masa dia yang dapat promosi. Sakitnya tuh
disini....!” Ya hidup sering kali memperlakukan kita
dengan tidak adil tapi perlu diingat Tuhan selalu adil. Responilah situasi
demikian dengan berpikir positif. Jika sudah kerja giat tapi belum juga promosi
datang...ya sabar saja. Mungkin belum waktunya. Tetap kerjakan yang terbaik,
jangan menggerutu dan banyaklah mengucap syukur. Ingatlah selalu bahwa apa yang
ditabur pasti dituai. Perhatikan saja kualitas benihnya. Keadilan Tuhan
sempurna dan ijinkanlah Dia berdaulat penuh atas hidup ini maka kita dapat
melewati kehidupan yang tidak adil.
4.
Derita/sakit adalah bagian dari hidup (Pain is part of life)
Semua
orang pasti mengalami sakit dan menderita. Tidak ada satu pun manusia di muka
bumi yang hidupnya tidak mengalami sakit. Bahkan seorang raja, orang terkaya,
orang paling terkenal, orang yang paling berhasil dan berpengaruh pun
mengalaminya. Itulah yang menandakan kita ini manusia yang tidak sempurna dan bukan
Tuhan. Melalui hal ini kita dibentuk menjadi lebih rendah hati dalam menyikapi
hidup.
5.
Orang itu tidak mencintai dan loyal
dalam keseluruhan waktu. (People are not
loving and loyal all the time).
Cinta, dukungan dan loyalitas dalam kehidupan di dunia ini yang sementara ini pun sangat bersifat sementara, ada batas waktu dan seringkali bersyarat. Dalam dunia politik pernyataan ini sangat tepat ketika bergonta-ganti partai menjadi sebuah fenomena yang biasa. Ketika kawan politik pada periode lalu menjadi lawan politik pada periode sekarang, dan ketika orang yang dulu dibantu/didukung malah saat ini menjadi musuh nomor satu. Contoh lain dalam menjalin hubungan pun, cinta bersyarat sering kali lebih dominan dibandingkan dengan cinta agape. Ada kemungkinan dimana yang satu menjadi tidak loyal dan beralih ke yang lain.
Cinta, dukungan dan loyalitas dalam kehidupan di dunia ini yang sementara ini pun sangat bersifat sementara, ada batas waktu dan seringkali bersyarat. Dalam dunia politik pernyataan ini sangat tepat ketika bergonta-ganti partai menjadi sebuah fenomena yang biasa. Ketika kawan politik pada periode lalu menjadi lawan politik pada periode sekarang, dan ketika orang yang dulu dibantu/didukung malah saat ini menjadi musuh nomor satu. Contoh lain dalam menjalin hubungan pun, cinta bersyarat sering kali lebih dominan dibandingkan dengan cinta agape. Ada kemungkinan dimana yang satu menjadi tidak loyal dan beralih ke yang lain.
Menyadari dan menyikapi kelima hal di
atas dengan benar menjauhkan kita dari kekecewaan yang mendalam dalam hidup dan
memudahkan kita untuk “move on” (red.
melanjutkan menjalani hidup). Move On berarti rela melepaskan masa lalu,
tidak diingat-ingat kembali, melepaskan pengampunan terhadap diri sendiri dan
orang lain. Jadi bagaimana menanggapi impian/harapan tidak seindah yang
diharapkan? Marilah kita belajar berdoa seperti yang ditulis oleh seorang
teologiwan Kristen yaitu Reinhold Niebuhr antara tahun 1930-1940an. Doa ini
telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia dan banyak yang dikuatkan
serta dibangkitkan kembali dari segala kelemahan dan keterpurukan. Inilah
doanya :
Ya Tuhan, anugerahkanlah kepadaku kedamaian
Untuk menerima hal-hal yang tidak dapat aku ubah;
Keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kuubah;
Dan kebijaksanaan untuk mengetahui perbedaannya.
Kita harus menyadari bahwa dalam
kehidupan, ada hal-hal yang memang tidak dapat kita ubah. Kita tidak dapat
mengubah bagaimana dan dimana kita lahir, kita tidak dapat mengubah siapa
keluarga kita, kita tidak dapat mengubah hal-hal yang telah berlalu, dan masih
banyak lagi yang memang tidak dapat kita ubah. Ada juga waktu dimana kita juga
harus melalui lembah kekelaman dan kita tidak dapat mengubahnya karena Tuhan
sedang mengijinkan kita untuk melalui proses tersebut. Proses yang menuntun
kita semakin dekat dengan Tuhan, membuat kita semakin disempurnakan dan semakin
serupa denganNya. (sc)
No comments:
Post a Comment