
“Eh lo orang yah pada, orangnya belom masuk aja udah dengar yang
enggak-enggak. Belum tentu dia begitu. Kenal aja belom, udah sembarangan
ngomong aja.” “ Lo juga lagi udah jadi manager masih aja kasih contoh gak bener
sama bawahan. Berasumsi sendiri-sendiri yang tidak ada dasarnya dan
jelek-jelekin orang aja!”
Kehidupan setiap orang itu
bagaikan sebuah kitab/buku yang terbuka. Jika penasaran akan isi bukunya, yah
dibaca halaman per halaman sampai selesai. Nah baru bisa tahu persis apa
isinya. Buku yang cover depannya menarik dan bagus, belum tentu isinya juga
demikian. Begitu pula sebaliknya. Jadi jangan cepat-cepat menyimpulkan. Begitu
pula dalam mengenal seseorang. Pengenalan dibutuhkan interaksi dan waktu.
Semakin sering berinteraksi dan semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama,
maka kita semakin mengenal orang lain lebih baik. Jangan menghakimi orang lain
terutama jika mereka membuat kesalahan. Maafkan, rangkul mereka dengan kasih,
berikan dukungan dan motivasi agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika mereka memiliki kelemahan, sadarilah diri kita sendiri pun punya
kelemahan. Ciri orang yang mudah menghakimi orang lain adalah merasa diri lebih
baik dan mudah sekali meremehkan orang lain. Dewasalah dan belajar untuk
menerima orang lain apa adanya bukan karena ada apanya. Bersikaplah ramah dan
lemah lembut dalam perkataan agar orang lain terinspirasi dan diberkati. (sc)
“Understanding is the
first step to acceptance, and only with acceptance can there be recovery.”
― J.K. Rowling, Harry Potter and the Goblet of Fire
― J.K. Rowling, Harry Potter and the Goblet of Fire